Soekarno, Ali Syari'ati, dan Abdullah Said
Hikmah apa yang bisa kita petik dari Sukarno (1901-1970), Ali Syari’ati (1933-1977), dan Abdullah Said (1945-1998)?.
Menaklukkan Animisme Masyarakat Kab. Paser
Berdakwah di pedalaman Kalimantan membutuhkan tenaga ekstra dan strategi yang jitu. Apalagi masyarakatnya masih animisme.
Jumat, 31 Oktober 2014
Selasa, 12 November 2013
Kunjungan Ponakan Prabowo Subiyanto
Foto-foto kunjungan keponakan Prabowo Subianto bersama anggota DPRD KALTIM fraksi Gerindra pada hari selasa, 12 November 2013. Memperpanjang tali silaturrahmi yang kemaren kurang panjang. :D
Senin, 11 November 2013
Kunjungan Anggota DPRD KALTIM
Kunjungan Anggota DPRD KALTIM fraksi GERINDRA Bpk. Yosef dan tim, di Hidayatullah Kuaro, Paser. 11 November 2013 jam 17.00 - 18.00 wita.
Hidayatullah Paser bantu korban kebakaran
Ahad (10/11/2013), jajaran pengurus PD Hidayatullah beserta pengurus Mushida kab. Paser menyambangi posko penampungan korban kebakaran di desa pasir mayang, kec. Kuaro, Kab. Paser.
Kebakaran terjadi pada hari senin, 4 november 2013. Api melalap rumah warga yang mayoritas berbahan kayu, berdinding papan dan beratapkan daun rumbia, hingga api melahap rumah warga dengan sangat cepat.
Akses jalan yang masuk agak jauh membuat bantuan pemadam kebakaran lambat sampai ditempat tujuan. Angin pantai yang selalu kencang juga sangat mempercepat menyebarnya api, hingga menghabiskan 72 rumah.
Pimpinan Daerah Hdayatullah Kab. Paser dalam kunjungannya memberikan paket pakaian dan sembako yang langsung diserahkan kepada panitia dan disaksikan oleh tim SAR Kab. Paser.
Minggu, 21 April 2013
Minggu, 24 Juli 2011
Bercandalah, Tapi Jangan Mengolok-olok Syariah
Suasana seperti ini diantaranya bisa dinikmati melalui bercanda atau berkelakar bersama orang lain. Berkelakar atau bercanda itu sedniri sudah menjadi hal lumrah yang dilakukan manusia. Bahkan, kadang sudah menjadi semacam ‘bumbu’ dalam setiap pembicaraan. Namun, adakalanya kita menemui seseorang yang berlebihan dalam bercanda dan tertawa. Tentang hal ini Islam telah mengatur bagaimana sehasrunya bercanda yang baik itu sesuai dengan tuntutan Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam.
Minggu, 15 Mei 2011
Mengenal Ust. Abdullah Said Secara Ideologis
Abdullah Said muda merupakan sosok yang dinamis dengan segala ‘kegilaan’ idealisme untuk membangun gerakan Islam yang utuh tanpa ada distorsi. Tahapan awal beliau berinisiatif mengunjungi para tokoh Islam dan berbagai pesantren di Jawa. Setelah sekian lama mengembara kian terasa dalam dirinya bawa ada yang kurang tepat dalam mewujudkan Islam yang kaffah.
Kamis, 14 April 2011
Menaklukkan Animisme Masyarakat Kab. Paser
Tujuan Shofwan ke Paser, Kalimantan Timur awalnya untuk transmigrasi. Datang tahun 1978, ia ingin memperbaiki ekonomi keluarganya. Hanya saja, sebagai lulusan pesantren ia tak bisa tinggal diam menyaksikan kemungkaran terpampang di depan matanya. ”Agama mayoritas masyarakat memang Islam. Namun, mereka masih menganut faham animisme. Mereka meyakini adanya penguasa roh-roh halus,” tutur pria asal Jombang ini.
Hal itu bisa dilihat misalnya ketika ada kematian, maka diadakanlah upacara-upacara dengan membuat api unggun, bernyanyi-nyayi, yang disebut liyan. “Belum lagi kebiasaan buruk sebagian penduduk yang masih gemar berjudi, dan mengkonsumsi makanan haram, seperti babi,” tambahnya.
Minggu, 10 April 2011
Sukarno, Ali Syari’ati dan Abdullah Said
Hikmah apa yang bisa kita petik dari Sukarno (1901-1970), Ali Syari’ati (1933-1977), dan Abdullah Said (1945-1998)? Ketiga nama itu sepertinya tak pernah habis menjadi bahan pembicaraan. Padahal, ketiganya adalah sosok yang jelas-jelas berbeda, hidup dalam zaman yang hampir bersamaan namun tetap berbeda. Ali Syari’ati hidup saat Shah Pahlevi sedang berkuasa di Iran. Sukarno hidup dalam zaman Revolusi kemerdekaan Indonesia dari kolonialis Belanda. Sementara Abdullah Said, hadir di zaman awal pemerintahan Orda hingga tumbangnya Orba, saat umat Islam Indonesia mengalami posisi marginal dan stagnan.